TUGAS
METEOROLOGI LAUT
GREEN HOUSE
A.
SEJARAH
NAMA GREEN HOUSE
Efek rumah kaca, pertama kali
diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan
suatu benda langit (terutama planet atau satelit).
Istilah efek rumah kaca atau
bahasa inggris disebut dengan green house effect ini dulu berasal dari
pengalaman para petani yang tinggal di daerah beriklim sedang yang memanfaatkan
rumah kaca untuk menanam sayur mayur dan juga bunga-bungaan. Suhu di dalam
rumah kaca lebih tinggi daripada di dalam rumah kaca, Hal ini dikarenakan cahaya
matahari yang menembus kaca akan dipantulkan kembali oleh benda-benda di dalam
ruangan kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar inframerah, tapi
gelombang panas tersebut terperangkap dan tidak bercampur dengan udara luar
yang dingin.
B.
PROSES TERJADINYA GREEN HOUSE
Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran
panas matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah
dipantulkan kembali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbondioksida,
nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh
tanah, laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih
hangat daripada udara di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali ke
atmosfer sebagai radiasi inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi
panas. Sebagian besar radiasi inframerah ini akan tertahan oleh karbon dioksida
dan uap air di atmosfer. Hanya sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar.
Akibat keseluruhannya adalah bahwa permukaan bumi dihangatkan oleh adanya
molekul uap air, karbon dioksida, dan semacamnya. Efek penghangatan ini dikenal
sebagai efek rumah kaca.
C.
EFEK
TERJADINYA GREEN HOUSE DAN SOLUSINYA
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas
karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi
gas CO2 ini disebabkan
oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar
organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
mengabsorpsinya. Energi yang masuk ke bumi mengalami: 25% dipantulkan oleh awan
atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diabsorpsi permukaan bumi
5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Energi yang diabsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi
infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang
dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke
permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya
efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu
jauh berbeda.

Gambar 1.
Efek Rumah Kaca
Adapun solusi untuk memperlambat
bertambahnya gas rumah kaca Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke
atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain.
Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon).
Kedua, mengurangi produksi gas
rumah kaca. Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di
udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi.
Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida
yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam
kayunya.
Refrensi
:
http://rebifirmansyah.wordpress.com/2012/03/27/green-house-effect-efek-rumah-kaca/
diakses pada tanggal 27 September 2013
http://lasonearth.wordpress.com/makalah/efek-rumah-kaca-green-house-effect/
diakses pada tanggal 27 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar